Kamis, 22 Agustus 2013

LAPORAN KEUANGAN Part 2

Diposting oleh AWL di 21.00 1 komentar
LAPORAN KEUANGAN

Lanjutan dari artikel sebelumnya ..

Laporan Keuangan umumnya berisi :

1. laporan laba/rugi, adalah laporan yang berisi tentang hasil apakah perusahaan mengalami laba atau rugi dan berapa laba atau rugi yang didapatkan perusahaan dalam periode tersebut. Cara mendapatkan hasil tersebut yaitu dengan mengurangi total pendapatan dengan total beban.
2. laporan perubahan modal, adalah laporan yang berisi modal akhir pemilik pada akhir periode tersebut. Cara mendapatkannya yaitu dengan mengurangi modal awal pemilik pada awal periode ditambah laba/net income,dikurangi prive/drawing pemilik dan dikurangi rugi bila ada.
3. neraca, adalah laporan yang berisi tentang saldo akhir semua akun pada akhir periode. 
4. laporan arus kas, adalah laporan keuangan tentang semua transaksi yang menyangkut atau menggunakan kas, baik penerimaan ataupun pengeluaran.


Laporan-laporan pendukung laporan keuangan :

-Jurnal penyesuaian
-Neraca Lajur ( Worksheet )
-Jurnal Penutup
-Jurnal Pembalik



Jurnal penyesuian sudah pernah saya jelaskan di artikel lain, lihat disini.




Neraca lajur disebut juga kertas kerja (worksheet) adalah kertas kerja yang berisi semua data  kuntansi yang akan digunakan untuk membuat laporan keuangan. Neraca lajur bukan merupakan laporan keungan, tetapi merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan. Karena bukan laporan keuangan, neraca lajur merupakan suatu pilihan (option), artinya perusahaan boleh membuat neraca lajur, dan boleh tidak. Apabila membuat, tidak perlu diberikan kepada pihak luar. 

Neraca lajur berguna untuk memahami arus data informasi dari neraca saldo sampai dengan laporan keuangan termasuk didalamnya adalah jurnal penyesuaian. Disamping itu neraca lajur juga bermanfaat dalam hal kemudahan menemukan kesalahan dalam penyusunan jurnal penyesuaian.

Bentuk neraca lajur ada 2 (dua) yaitu neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur 12 kolom. Neraca lajur 12 kolom merupakan neraca lajur yang lengkap. Disebut dua belas kolom karena neraca lajur ini memiliki 12 kolom debit dan kredit. Yang sebenarnya di neraca ini terdapat satu kolom lagi berisi nama akun. Ke 12 kolom yang dimaksud meliputi:
  1. Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldosaldo akun yang belum disesuaikan.
  2. Kolom ke 3 dan ke 4 merupakan kolom yang berisi data penyesuaian. Kolom debit dan kredit dalam data penyesuaian bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus untuk mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatan ddalam jurnal.
  3. Kolom ke 5 dan ke 6 merupakan kolom yang neraca saldo akun setelah disesuaikan. Kolom ini berasal dari penjumlahan (pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan angka-angka penyesuaian. 
  4. Kolom ke 7 dan ke 8 merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi. Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan.
  5. Kolom 9 dan ke 10 merupakan kolom yang berisi laporan perubahan equitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan penarikan prive dimasukkan untuk menghitung perubahan ekuitas yang terjadi pada periode tersebut. 
  6. Kolom ke 11 dan ke 12 merupakan kolom yang berisi neraca. Kolom ini berisi pindahan jumlah aset dan kewajiban yang berasal dari neraca saldo setelah disesuaikan termasuk pindahan ekuitas dari kolom laporan perubahan ekuitas.
Langkah-langkah membuat Neraca Lajur :

  1. Nama perusahaan, Neraca Lajur dan Periode penyusunan ditulis di
  2. tengah atas. 
  3. Mengisi kolom keterangan untuk nama akun-akun.
  4. Menyiapkan neraca saldo pada kertas kerja dengan memasukkan angka-angka dari setiap saldo akun yang ada di buku besar dan dijumlahkan dari akun pada neraca saldo ke kolom 1 sebelah debit dan ke 2 sebelah kredit.
  5. Menyiapkan penyesuaian dalam kolom penyesuaian dengan memasukkan angka-angka dari jurnal penyesuaian pada kolom penyesuaian. Kolom ke 3 sebelah debit, ke 4 sebelah kredit dan setiap kolom dijumlahkan. Kita perlu mengingat bahwa penyesuaian tidaklah di jurnal hingga kertas kerja selesai diselesaikan dan laporan keuangan telah disiapkan.
  6. Memasukkan saldo-saldo yang telah disesuaikan dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan kolom neraca saldo dan kolom penyesuaian (penjumlahan atau pengurangan dari kolom 1,2,3 dan 4) dari masing-masing akun dan hasilnya dimasukkan ke kolom 5 dan ke 6 (neraca saldo setelah disesuaikan) kolom ke 5 harus di jumlah begitu juga kolom ke 6.
  7. Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan (kolom 5 dan 6) dipilih akun pendapatan dan beban dan dimasukkan ke kolom laporan laba rugi yaitu kolom ke 7 debit dan kolom 8 kredit. Kolom ke 7 di jumlah dan juga kolom 8, jika kolom 8 lebih besar dari pada kolom 7 maka laba, angka selisih dimasukkan pada kolom 7 dan sebaliknya.
  8. Masih berdasarkan angka dari kolom neraca saldo setelah disesuaikan, maka dipilih akun modal, laba (kolom ke 7) atau rugi (kolom 8) dan prive dimasukkan ke kolom perubahan modal yaitu kolom 9 debit dan kolom 10 kredit. Pada perusahaan yang mengalami laba, maka angka laba dari kolom 7 dimasukkan ke kolom 10, jika rugi dari angka kolom 8 dimasukkan ke kolom 9. Kolom 8 dijumlahkan dan juga kolom 9, selisih yang terjadi merupakan modal akhir yang dimasukkan ke kolom 9
Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah disesuaikan, maka akun tersisa dipindahkan ke kolom neraca yaitu kolom 11 sebelah debit dan kolom 12 di kredit. Kolom ini berisi aset, utang dan modal akhir (angka dari kolom 9) dimasukkan ke kolom 12. kolom 11 dijumlahkan dan uga kolom 12.





Jurnal Penutup : yaitu jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk me-nol-kan akun-akun nominal dan dipindahkan ke akun ekuitas melalui ikhtisar laba rugi. Penutupan akun-akun nominal merupakan proses akhir pekerjaan akuntansi untuk mengetahui kemajuan-kemajuan perusahaan selama satu periode.
Akun-akun yang perlu ditutup adalah pendapatan, prive/drawing, beban-beban, dan laba usaha atau rugi usaha. Cara menyusun jurnal penutup adalah sebagai berikut :

  • ü  Menutup akun pendapatan : debit akun pendapatan dan kredit akun ikhtisar laba rugi sebesar saldo pendapatan.
    ü  Menutup akun-akun beban : debit akun ikhtisar laba rugi sebesar jumlah seluruh biaya dan kredit akun-akun beban sebesar masing-masing saldo akun beban.
    ü  Menutup akun prive : debit akun modal dan kredit akun prive sesuai saldo.
    ü  Jika memperoleh laba/net income : debit ikhtisar laba rugi dan kredit  akun modal sebesar saldo laba.
    ü  Jika memperoleh rugi/net lost : debit akun modal dan kredit akun ikhtisar laba rugi sesuai saldo rugi.




Jurnal Pembalik : yaitu jurnal yang berfungsi membalikan jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal periode. Pada akhir periode, saat menyusun jurnal penyesuaian biasanya muncul akun-akun baru. Nah akun-akun itu akan tampak dalam neraca yang telah disesuaikan. Munculnya akun- akun baru itu disebabkan oleh suatu keadaan tertentu dapat diperlakukan sebagai beban atau sebagai pendapatan atau karena ada pendapatan yang masih harus diterima atau beban yang masih harus dibayar. Pembuatan jurnal pembalik adalah upaya untuk dapat dilaksanakannya kegiatan akuntansi periode selanjutnya dengan data yang seharusnya. Seandainya akun baru tersebut terbawa ke periode selanjutnya, memungkinkan pembebanan dua kali sehingga perhitungan beban atau pendapatan tidak tepat. Maka dari itu dibuat jurnal pembalik.
Biasanya ada empat macam transaksi yang memerlukan jurnal pembalik :
1.       Beban yang dibayar dimuka, jika beban itu pada saat transaksi dicatat di beban.
2.       Beban yang masih harus dibayar.
3.       Pendapatan diterima dimuka, jika pendapatan itu pada saat transaksi dicatat di pendapatan.
4.       Pendapatan yang masih harus diterima.

Sekian ilmu pelajaran tentan Laporan Keuangan yang dapat saya bagi. Semoga bermanfaat.
Untuk menetahui banyak informasi tentang komputer, silahkan lihat di blog ini
  

Selasa, 20 Agustus 2013

LAPORAN KEUANGAN Part 1

Diposting oleh AWL di 19.23 0 komentar
LAPORAN KEUANGAN

Dalam akuntansi, bagian yang paling penting yaitu Laporan Keuangan. Laporan keuangan merupakan pokok dalam kegiatan akuntansi. Laporan Keuangan berisi laporan kegiatan dari seluruh kegiatan transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan dalam satu periode.

Periode laporan keuangan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing perusahaan.
Ada yang periode satu tahun, satu bulan atau pertiga bulan,dll.
Laporan satu tahun atau laporan tahunan biasanya ditujukan untuk pihak luar perusahaan, yaitu pihak bank, pihak investor dan pihak pemerintah atau kreditor.

Pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan antara lain :

- Pihak Intern
  • Pemilik : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan yang dimilikinya, dan si pemilik dapat memberikan keputusan apa yang harus dilakukan terhadap perusahaan bila laporan keuangannya menunjukan hasil yang buruk.
  • Pemimpin : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan yang dipimpinnya, dan mengevaluasi kegiatan di dalam perusahaan agar menjadi lebih baik lagi di periode selanjutnya.
  • Pegawai : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan tempat dia bekerja, sehingga dia dapat mengambil keputusan untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut atau mulai mencari perusahaan baru untuk pindah apabila laporan keuangan menunjukan hasil yang tidak baik.


- Pihak Ekstern
  • Pihak bank : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan yang akan diberikan pinjaman atau yang sedang diberi pinjaman. Pihak bank dapat memberikan keputusan untuk tidak memberi pinjaman atau memberhentikan pinjaman bila keuangan perusahaan itu tidak baik.
  • Pihak investor : untuk mengetahui bagaimana keadaan perusahaan yang akan diberikan modal/investasi atau yang sedang ia tanamkan modal/investasi. Sehingga pihak investor dapat memberikan keputusan untuk tidak memberikan modal/investasi atau menarik kembali modal/investasi yang telah diberikan.
  • Pihak pemerintah atau auditor : untuk memeriksa keadaan keuangan dalam suatu perusahaan. Apakah perusahaan itu melakukan kecurangan atau korupsi atau tidak. Dan untuk memeriksa kebenaran keadaan keuangan perusahaan apakah sesuai dengan pajak yang harus dibayar.


Bersambung ke artikel selanjutnya ya...
Terimakasih untuk yang sudah membaca..

ASAS-ASAS KEARSIPAN

Diposting oleh AWL di 18.43 0 komentar
ASAS-ASAS KEARSIPAN

Asas kearsipan adalah sistem penempatan kegiatan kearsipan di dalam suatu perusahaan. Asas Kearsipan ada 3,yaitu :


1. Asas Sentralisasi : Yaitu sistem penempatan kegiatan kearsipan dijadikan satu tempat (terpusat). Sehingga dalam satu kantor hanya terdapat satu ruang kearsipan saja yang mengendalikan seluruh kegiatan kearsipan di dalamnya.
Kelebihan sistem ini yaitu :
- Lebih mudah dalam pengendalian kearsipan, karena terdapat dalam satu tempat.
- Hemat keuangan perusahaan, untuk menyediakan peralatan maupun pegawai kearsipan.
- Hemat ruangan yang digunakan

Kekurangan sistem ini yaitu :
- Menyulitkan bila keadaan mendesak memerlukan suatu dokumen, harus mencari dulu di pusat yang menyimpan begitu banyak arsip dari semua departemen.
- Lebih lama dalam pencarian karena tenaga kearsipan melayani semua yang memerlukan dokumen.

2. Asas Desentralisasi : Yaitu sistem penempatan kegiatan kearsipan diadakan di setiap bagian atau departemen. Sehingga masing-masing bagian memiliki sistem dan tempat kearsipan masing-masing.
Kelebihan sistem ini yaitu :
- Memudahkan bila keadaan mendesak saat memerlukan suatu dokumen, karena di masing-masing bagian penempatnnya.
- Lebih cepat dalam pencarian karena ada tenaga kearsipan yang melayani di setiap bagian.

Kekurangan sistem ini yaitu :
- Perusahaan sulit untuk mengendalikan seluruh dokumen dalam perusahaan atau kantor karena dokumen tersebar dalam setiap bagian.
- Boros keuangan perusahaan untuk menyediakan peralatan dan pegawai di setiap bagiannya.
- Boros ruangan yang digunakan untuk ruang kearsipan di setiap bagian.

3. Asas Kombinasi : Yaitu sistem penempatan kearsipan gabungan dari sistem sentralisasi dan desentralisasi. Penerapannya disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan dalam kantor saat itu. Sehingga kegiatannya fleksibel.



Sekian pelajaran yang bisa saya share hari ini. Terimakasih sudah membaca ^^


Jumat, 16 Agustus 2013

Jurnal Penyesuaian

Diposting oleh AWL di 04.19 0 komentar
JURNAL PENYESUAIAN


Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan transaksi yang telah terjadi di perusahaan namun masih perlu disesuaikan kembali dengan kondisi yang seharusnya dan menyesuaikan kejadian atau pemakaian asset perusahaan, laporan ini dibuat pada akhir periode untuk memudahkan membuat laporan keuangan keuangan.

Contoh 1 :
Pada akhir periode PT Harum Sari belum membayar gaji karyawan sebesar Rp. 21.000.000,00 pada bulan tersebut. Sehingga perusahaan memiliki hutang gaji.

Maka jurnal penyesuaiannya sebagai berikut :

Debit : Beban Gaji dan Upah Karyawan ( Salaries & Wages Expense) Rp. 21.000.000,00
Kredit : Hutang Gaji dean Upah (Salaries & Wages Payable)


Contoh 2 :Setiap akhir periode semua aktiva tetap perusahaan mengalami penyusutan (Depreciation) , kecuali tanah (Land) yang dijadikan beban dan diakumulasikan/dijumlahkan dalam satu akun yaitu Akumulasi Penyusutan yang nantinya akan menjadi nilai kurang apabila aktiva tersebut dijual. Contohnya penyusutan peralatan mesin pada PT HArum Sari per tahunnya Rp. 5.000.000,00.

Maka sperti ini jurnal penyesuaiannya :

Debit : Beban Penyusutan Peralatan ( Machine Depreciation Expense) Rp. 5.000.000,00
Kredit : Akumulasi Penyusutan Mesin ( Accumulation of Machine Depreciation ) Rp. 5.000.000,00


Demikian pelajaran yang dapat saya share kali ini. Terima Kasih

Selasa, 30 Juli 2013

JURNAL KHUSUS

Diposting oleh AWL di 19.19 0 komentar
JURNAL KHUSUS


Di dalam laporan keuangan Akuntansi terdapat beberapa Jurnal Khusus, yaitu:

Jurnal Khusus Pembelian : Jurnal ini digunakan untuk mendata pembelian secara kredit saja. Isi dalam jurnal tersebut biasanya yaitu: tanggal transaksi, keterangan yang berisi nama pemasok(Supplier), tanggal faktur, syarat pembayaran (Termin), dan jumlah/total harga pembelian.

Berikut adalah contoh Jurnal Khusus Pembelian :



Jurnal Khusus Penjualan : Jurnal yang digunakan untuk mendata penjualan secara kredit saja. Isi di dalam jurnal biasanya antara lain : Tanggal transaksi, Keterangan yang berisi nama pelanggan, No. Faktur, dan jumlah/total harga penjualan.

Berikut adalah contoh Jurnal Khusus Penjualan :



Jurnal Khusus Penerimaan Kas : Jurnal yang digunakan untuk mendata transaksi yang menyangkut semua pengeluaran kas. Biasanya jurnal ini berisi tentang: tanggal transaksi, no bukti transaksi, keterangan yang berisi asal darimana penerimaan kas tersebut, dan akun-akun yang biasanya digunakan, terutama akun Kas.
Berikut adalah contoh Jurnal Khusus Penerimaan Kas :




Jurnal Khusus Pengeluaran Kas : Jurnal yang digunakan untuk mendata semua transaksi pengeluaran kas perusahaan. Namun beberapa perusahaan biasanya dibantu dengan adanya Jurnal Kas Kecil( Petty Cash) yang berfungsi untuk menjurnal pengeluaran maupun penerimaan kas yang jumlahnya tidak lebih dari yang telah ditentukan oleh perusahaan. Namun bila perusahaan tidak menggunakan jurnal kas kecil, maka hanya menggunakan Jurnal Khusus Pengeluaran Kas saja untuk semua transaksi pengeluaran kas.

Berikut ini merupakan contoh Jurnal Khusus Pengeluaran Kas dan Jurnal Kas Kecil :





- Sekian -

- Terima Kasih -

Selasa, 23 Juli 2013

PASIF VOICE

Diposting oleh AWL di 19.06 0 komentar
PASSIVE VOICE

Dalam artikel kali ini saya akan membahas tentang materi "Pasif Voice".
Apa itu Passive Voice??
Passive Voice adalah bentuk kalimat pasif dalam bahasa Inggris.
Sebelum kita belajar Passive Voice, kita harus tau dan mengerti dulu bentuk kalimat pasif dalam bahasa kita, yaitu Bahasa Indonesia.
Dalam Bahasa Indonesia bentuk kalimat pasif dicirikan dengan adanya kalimat yang mengandung kata kerja berawalan/berimbuhan di-. Contohnya, Buku dibaca oleh Adi.
Setelah kita memahami hal tersebut, baru kita mulai kalimat pasif dalam bahasa Inggris, yaitu Passive Voice.
Sebenarnya belajar materi ini sangat mudah bila kita telah menguasai materi tenses. So, yang belum hafal tenses, ayo dihafal.
Rumus Passive Voice itu gampang, yaitu :

SUBJECT + TO BE + V3 + OBJECT

Nah to be itu kita harus hafal, kalo kita hafal tenses pasti kita juga hafal to be. To be itu diisi sesuai dengan tenses yang digunakan. Contoh :

Buku dibaca oleh Adi. (Simple Past)

Book was read by Adi.

Kenapa to be di kalimat di atas memakai to be was?

Itu karena was merupakan to be dalam tenses simple present. Dan karena subjectnya tunggal ( Book) , maka menggunakan was. Kalau subjectnya prural ( Books) maka pakai were.



Nah ada juga bentuk soal yang harus merubah kalimat aktif menjadi pasif. Gimana tuh caranya?
Gini, caranya gampang. Kita tinggal balik aja, yang tadinya subject di kalimat aktif jadi object di kalimat pasif. Dan kebalikannya , yang tadinya object di kalimat aktif dijadikan subject di kalimat pasif. 

Contoh :

AKTIF : My mother cooks rice in the kitchen. (Simple present)

PASIF : Rice is cooked by mother in the kichen.


Saya rasa cukup itu aja deh pembahasan materi tentang Passive Voice. 

Gampang kan??

Ayo bangun mindset gampang melakukan atau mempelajari sesuatu. Karena kalo kita udah mikir itu gampang, pasti jadi bakal gampang juga deh.

 SEMANGATTT ... !!!




24 Juli 2013   



by. Ayu Windry Lestari 

Selasa, 16 Juli 2013

AKUNTASI - BEBAN TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG DAGANG

Diposting oleh AWL di 19.09 0 komentar
BEBAN TRANSPORTASI PENGIRIMAN BARANG DAGANG


Beban Transportasi Pengiriman Barang Dagang yang akan saya bahas disini yaitu FOB ( Freight On Board).
FOB berdasarkan pihak yang membayarnya ada 2 macam, yaitu :
- FOB Shipping Point : Beban Pengiriman ditanggung oleh pembeli ,
- FOB Destination : Beban Pengiriman ditanggung oleh penjual (include).

Biasanya yang sering dipakai terutama dalam pelajaran akuntasi di kampus oleh Pak Yos adalah FOB Shipping Point.

Dalam jurnal inventory, penanganan FOB Shippping Point berbeda antara sistem periodik dan sistem perpetual.
Dalam sistem periodik, beban pengiriman FOB Shipping Point ditulis sebagai akun Freight In (Biaya masuk angkut),sedangkan dalam
Sistem perpetual, beban pengiriman FOB Shipping Point digabungkan dengan akun inventory. Karena dalam sistem ini segala hal yang mempengaruhi pembelian dijadikan harga pokok pembelian barang dagang tersebut.

Apabila dalam sistem periodik terjadi transaksi pembelian dengan beban pengiriman FOB Shipping Point tidak dibayar tunai, makan beban pengiriman tersebut dijadikan hutang. Sehingga ketika pembayaran atau pelunasan hutang, beban pengiriman itu juga harus dibayar.

Sekian dulu ilmu yang bisa saya bagi kali ini,

Terimakasih ^^


 

Belajar Bersama Ayu Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting